Kamis, 18 Oktober 2018

Topologi Jaringan

Posted by Setiadyadi 11.21, under | No comments

    Topologi jaringan adalah suatu aturan atau cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. 

    
Dapat didefinisikan juga sebagai gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation, Hub, dan pengkabelannya.
   
   Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan topologi , hal ini akan mempengaruhi kualitas, efektivitas dan efisiensi.   
Faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut :
  • Biaya
  • Ukuran
  • Konektivitas
  • Kecepatan
  • Lingkungan
Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:
  1. Physical. Merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus.
  2. Logical. Merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapatberkomunikasi dengan perangkat lainnya.
   Topologi jaringan sendiri banyak macamnya (bisa dilihat sendiri pada gambar diatas) yaitu antara lain, Point-to-Point, Bus, Star, Ring, Mesh, Tree, Hybrid.

Rabu, 10 Oktober 2018

7 OSI Layer beserta fungsinya

Posted by Setiadyadi 19.28, under , | 69 comments


Model OSI terdiri dari 7 Layer

· Application
· Presentation
· Session
· Transport
· Network
· Datalink
· Physical


Apa yang dilalkukan oleh 7 OSI layer? :

Ketika data di transfer melalui jaringan, sebelum data tersebut harus melewati ketujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer Aplikasi sampai layer physical, kemudian di sisis penerima, data tersebut melewati layer physical sampai pplication. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahjkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dilepaskan sesuai dengan layernya.

Model OSI
tujuan utaman penggunaan model OSI adalah untuk membantu designer jaringan memahami fungsi dari tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protocol jaringan dan metode transmisi.
Model dibagi menjadi 7 Layer, dengan karakteristtik dan fungsintya masing masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui sederetan protocol dan standar.

Fungsi masing-masing dari tiap layer pada OSI :

· Application
Application layer menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program computer, seperti program e-mail dan servis lain yang berjalan di jaringan seperti server printer atau aplikasi computer l;ainnya.
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protocol yanmg berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

· Presentation
Presentation layer bertanggungjawab bagaimana data dikonversi dan di format untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi, trnslasi data, enkripsi dan konversi.
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (redictor Software). Seperti llayanan worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell ( semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).

· Session
Session layer menentukan bagaimna dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi. Bagaimna mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer di sebut “session”.
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau di hancurkan. Selain itu, di level inio juga dilakukan resolusi nama.

· Transport
Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end – to _ end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling)
Berfungsi untuk memecahkan data kedalam paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan yang telah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement) dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

· Network
Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian tafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk “Paket”.
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan menggunakan router dan switch layer 3.

· Datalink
Data link layer menyediakan link untuk data. Memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara system koneksi dengan penaganan error.
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras( seperti halnya di Media Access Control Address ( MAC Address), dan menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level; ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC)dan lapisan Media Access Control (MAC).

· Physical
Physical layer bertyanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik antar system.
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Networl Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Selasa, 09 Oktober 2018

Bridge (Maksud, Fungsi dan Cara kerja)

Posted by Setiadyadi 10.29, under | No comments

Apakah itu Bridge?
   Bridge adalah suatu alat yang dapat menghubungkan jaringan komputer LAN (Local arean Network) dengan jaringan LAN yang lain. Bridge dapat menghubungkan tipe jaringan komputer berbeda-beda (misalnya seperti Ethernet & Fast Ethernet), ataupun tipe jaringan yang serupa atau sama.

   Alat ini bekerja pada data Link layer model OSI (Open System Interconnection), Karena itu bridge bisa menyambungkan jaringan komputer yang memakai metode transmisi atau medium access control yang tidak sama atau berbeda. Bridge juga adalah alat yang bisa mempelajari alamat link yang ada pada setiap perangkat yang terhubung dengannya dan juga mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut.

Fungsi Bridge
   Adapun fungsi dari bridge diantaranya sebagai berikut di bawah ini:
Bridge dapat berfungsi menghubungkan 2 buah jaringan komputer LAN yang sejenis, sehingga dapat memiliki satu jaringan LAN yang lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa bridge.
Bridge juga dapat menghubungkan beberapa jaringan komputer yang terpisah, baik itu tipe jaringan yang sama maupun yang berbeda.
Bridge juga dapat berfungsi sebagai router pada jaringan komputer yang luas, hal seperti ini sering dinamakan dengan istilah “Bridge-Router”. Lalu bridge juga dapat men-copy frame data yaitu dari suatu jaringan yang lain, dengan alasan jaringan itu masih terhubung. Dan masih banyak lagi fungsi lainnya dari bridge.


Prinsip atau cara kerja bridge
   Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap titik atau node yang terdapat pada masing-masing segmen jaringan komputer, dan hanya dapat memperbolehkan lalulintas data yang memang dibutuhkan melintasi bridge. Saat menerima sebuah paket data, bridge akan menentukan segmen tujuan dan juga sumbernya. Kalau segmennya sama, paket data akan di tolak dan kalau segmennya tidak sama atau berbeda paket-paket data akan di teruskan ke segmen yang dituju. Dengan begitu bridge dapat mencegah pesan rusak supaya tidak menyebar keluar dari satu segmen.

   Bridge merupakan alat yang bekerja pada physical layer dan data link layer, sehingga dapat mempengaruhi untuk kerja jaringan LAN jika sering terjadi komunikasi yang berbeda di jaringan LAN yang tidak sama atau berbeda yang terhubung oleh bridge. Itulah prinsip atau cara kerja dari bridge.

Repeater (Pengertian, Jenis & Fungsi)

Posted by Setiadyadi 10.16, under | No comments

Apa itu Repeater?



Cara Kerja Repeater


Radio Repeter

   Secara bahasa, repeater adalah penguat sinyal. Sedangkan menurut istilah, repeater adalah sebuah perangkat elektronik yang menerima isyarat dalam bentuk sinyal dan melakukan transmisi sinyal dengan daya yang lebih tinggi sehingga sinyal bisa menjangkau area yang lebih luas. Dengan bahasa yang lebih sederhana, repeater adalah suatu alat untuk menangkap sinyal dan meningkatkan kekuatan sinyal untuk bisa diakses oleh perangkat yang digunakan.
   Berbeda dengan router, repeater berfungsi memperkuat sinyal, sementara router berfungsi meneruskannya dengan membagi sinyal sesuai dengan IP Address perangkat yang terdapat dalam suatu jaringan. Tidak hanya berlaku di jaringan nirkabel (Wi-Fi), repeater juga bisa diaplikasikan di jaringan kabel lokal (LAN). Sebelumnya, repeater pernah digunakan untuk menggabungkan jaringan ethernet.

Fungsi Repeater
   Sesuai dengan pengertian dasarnya, fungsi utama repeater adalah memperkuat sinyal dan memperluas jangkauan yang belum ter-cover oleh server. Komponen yang harus dimiliki untuk bisa mengoperasikan repeater adalah client atau penerima sinyal dari server dan access point atau pentransmisi sinyal dari client ke perangkat yang terhubung ke jaringan.
   

Jika dikaji lebih lanjut, repeater memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Memperluas jangkauan sinyal

   Kekuatan sinyal berbanding lurus dengan daya jangkaunya. Jika sinyal internet lemah, jangkauannya semakin sempit. Dan sebaliknya jika sinyal internet kuat, jangkauan pun semakin luas. Dengan menggunakan repeater, suatu tempat yang minim sinyal akan lebih mudah mendapatkan sinyal. Sebab seperti fungsi utama tadi, repeater akan menangkap sinyal dan meningkatkan kekuatannya. Komunikasi pun semakin lancar di daerah terpecil ataupun wilayah yang jauh dari akses perkotaan.
2. Memaksimalkan kekuatan sinyal

   Repeater menjadikan koneksi tidak terputus-putus saat Anda bekerja dengan jaringan internet, kecuali jika memang operatornya sedang bermasalah. Kekuatan sinyal menjadi lebih stabil dan tidak naik-turun, dampaknya berimbas pada koneksi yang semakin lancar. Di samping itu, repeater membuat modem tidak cepat panas karena biasanya modem cepat panas apabila sinyal tidak stabil. Jika Anda menggunakan perangkat smartphone, kekuatan sinyal yang lancar menghemat masa pakai baterai.
3. Mempermudah pengiriman dan penerimaan data
   Dengan sinyal yang lebih kuat, Anda dapat mengirim dan menerima data antar sesama pengguna perangkat jaringan dengan lebih cepat. Repeater ibarat jalan tol yang menjadikan perjalanan lebih lancar tanpa hambatan. Salah satu aplikasi repeater adalah penggunaan jaringan nirkabel Wi-Fi dimana Anda dapat lebih mudah dalam mengakses sinyal jaringan Wi-Fi.
4. Meminimalkan penggunaan kabel
   Oleh karena sistem yang digunakan adalah jaringan nirkabel, repeater meminimalkan penggunaan kabel sehingga lokasi kerja yang berseliweran kabel dapat dihindari.

Jenis-jenis Repeater
   Seperti dijelaskan sebelumnya, repeater tidak hanya digunakan oleh jaringan Wi-Fi, tetapi juga dapat digunakan pada jaringan LAN. Repeater memiliki jenis-jenis tertentu, antara lain Echolink, sejenis repeater yang dihubungkan ke internet melalui laptop. Sinyal yang diterima akan masuk ke komputer lalu diteruskan melalui jaringan internet untuk diterima oleh perangkat lain di jaringan tersebut. Ada juga jenis Echo Station, sebuah program komputer yang dihubungkan ke repeater. Komputer berfungsi sebagai pengontrol traffic atau lalu lintas komunikasi dan repeater berperan dalam memperlancar lalu lintas tersebut.
   Dalam skala yang lebih besar, dikenal pula Passive Repeater. Aplikasinya lebih luas karena tidak terbatas lagi pada jaringan komputer. Jenis repeater ini banyak digunakan di negara yang secara geografis berbukit-bukit yang sulit dalam hal akses listrik. Bentuknya sejenis papan yang terbuat dari logam atau bahan lain yang reflektif memantulkan gelombang radio, sebab repeater ini memanfaatkan gelombang radio. Passive Repeater ditempatkan di suatu tempat dengan ketinggian tertentu dengan perhitungan matematis agar mampu menangkap sinyal atau gelombang radio dan memantulkannya.

Kamis, 20 September 2018

Macam-macam Tipe Jaringan (PAN,LAN,MAN,WAN)

Posted by Setiadyadi 06.36, under , | 1 comment


Secara umum jaringan komputer terdiri atas beberpa jenis, diantaranya adalah :

• Personal Area Network (PAN)

   Selama ini kita hanya mengetahui jenis jaringan LAN, MAN, dan WAN saja. padahal sebelum menuju jaringan dengan ruang lingkup yg semakin luas ada jenis jaringan yang disebut sebagai PAN atau singkatan dari Personal Area Network. merupakan jaringan komunikasi satu perangkat dengan perangkat lainnya dalam jarak yang sangat dekat. Misalnya antara komputer yang dihubungkan dengan Personal Digital Assistence (PDA) atau SmartPhone. 

   PAN dapat digunakan unuk berkomunikasi antara perangkat pribadi sendiri (komunikasi interpersonal), atau untuk menghubungkan ke tingkat jaringan yang lebih tinggi dan internet (uplink) dimana salah satu perangkat “master” mengambil peran sebagai router internet. Jarak PAN berkisar 1 sampai 10 meter (dalam ruangan, hubungan antara komputer dengan HP, PDA, dll.)



   Kegunaan dari Personal Area Network itu sendiri antara lain 
  1. Menghubungkan perangkat-perangkat komputer dengan perangkat lainnya seperti (Smartphone, speaker bluetooth, wireless earphone, printer dll). 
  2. Sebagai media komunikasi antara perangkat sendiri (pribadi) 

Baca Selanjutnya tentang PAN....

• Local Area Network (LAN)


   LAN merupakan suatu jaringan komputer yang hanya mencakup wilayah lokal dan mencakup area yang kecil, jaringan ini hanya bisa digunakan oleh orang-orang yang berada di area LAN saja. Atau dengan kata lain juga merupakan jaringan local yang digunakan oleh suatu organisasi untuk berbagi sumber daya (resource sharing) seperti printer dan file, LAN biasanya dibangun dan dikelola oleh Organisasi tersebut. 

   Teknologi LAN antara lain Ethernet, Token Ring dan FDDI.



Baca Selanjutnya tentang LAN...

Metropolitan Area Network (MAN)

   Metropolitan area Network atau disingkat MAN, pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunkan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencangkup kantor – kantor, perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan di manfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. 

MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
   Karena jaringan MAN berada di antara LAN dan WAN, maka jaringan MAN bertindak sebagai jembatan di antara keduanya. Oleh karena itu teknologi yang digunakan oleh jaringan MAN adalah teknologi yang di adopsi dari jaringan LAN dan WAN. 




Baca selengkapnya tentang MAN...

Wide Area Network (WAN)
  Wide Area Network atau disingkat WAN, jangkauannya mencangkup daerah geofrafis yang terjadinya komunikasi diantara dua perangkat yang terpisah jarak yang sangat jauh. WAN menginterkoneksikan beberapa LAN yang kemudian menyediakan akses ke computer-komputer atau file server pada lokasi lain. Beberapa teknologi WAN antara lain adalah modem, ISDN, IDL, frame relay, T1, E1, T3, E3 and sonnet.
   Disebut juga jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. WAN menggunakan sarana fasilitas transmisi seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit.




Baca selengkapnya tentang WAN...

Senin, 07 Mei 2018

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair )

Posted by Setiadyadi 21.54, under | No comments

Unshielded Twisted Pair (UTP)

penggunaan kabel dalam suatu lingkungan sagatlah penting peranannya, karena kabel tersebut bisa desebut sebagai 'jalur/jalan" kita dalam menghubungkan perangkat yang satu dengan yang lainnya.walaupun sekarang banyak yang berbasis wirelless, tapi kabelpun tidak pernah hengkang dari posisinya.

disini saya akan berbagi mengenai kabel yang sering di gunakan dalam jaringan komputer. sebelumnya, mungkin kebanyakan dari kalian sudah mengetahui tipe kabel yang banyak digunakan dalam jaringan komputer. ya kabel UTP (Unshielded Twister Pair), inilah yang sering kita pakai dalam jalur jaringan komputer seperti di warnet-warnet, rumah rumah maupun kantor-kantor. sebenarnya selain kabel UTP, ada juga jenis kabel lain yang didapat digunakan dalam membangun suatu jaringan komputer. diantaranya adalah : kabel Coaxial, kabel FiberOptic (kabel FO). tapi kebanyakan orang memilih kabel UTP karena kelebihan tersendirinya yaitu, ekonomis dan efisien.

Saya akan mencoba menjelaskan sedikit tentang karakteristik kabel UTP pada kwan2,
Unshielded twister pair (UTP) adalah merupakan jenis kabel yang lazim dipakai dalam suatu jaringan (biasanya LAN), terdapat 8 kabel penyusun yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. dalam pengunaannya pada jaringan komputer, kabel UTP sering dipasangkan dengan konektor RJ45 sebagai penghubung dengan port device yang digunakan.
Dalam penggunaannya, terdapat dua tipe pengaturan dari kabel UTP, yaitu yang sering kita dengar dengan STRAIGHT dan CROOS, nah untuk lebih jelasnya mengenai tipe kabel tersebut, mari kita lihat susunan kabelnya dan fungsinya masing-masing.



Penggunaan kabel straight :
menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
menghubungkan port LAN modem cable/DSL ke port WAN router.
menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa


Penggunaan kabel crossover :
menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
menghubungkan komputer ke port uplink Switch
menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch
menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.

Rabu, 11 April 2018

cara menghitung IP dengan bilangan Biner

Posted by Setiadyadi 17.43, under , | 16 comments

Cara mengonversi angka yang biasa terdapat pada IP Address menjadi bilangan biner dengan manual sekaligus menghihitung ip broadcast dan IP Network pada suatu IP address yang diketahui, akan saya paparkan di sini:
Cara mengonversi Bilangan bulat ke dalam Bil. Biner
Sebelumnya apakah anda sudah benar benar mengerti tentang apa itu bilangan biner, jika belum saya akan jelaskan terlebih dahulu.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya terdiri dari angka 0 dan 1, bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit.

Pertama kita harus memahami, sebuah rumus dasar untuk mengetahui berapakah angka biner yang tepat dari sebuah angka yang kita ketahui, yaitu dengan menerapkan dasar bilangan 2 x pangkat meningkat, mulai dari pangkat 0 sampai pangkat 7.
Untuk menentukan rangkaian bil. binernya kita kalkulasi dari hasil perpangkatan tersebut.
jadi, kurang lebihnya sepeti di atas atu sebenarnya bisa juga dengan menggunakan kalkulator dengan hanya memasukan angka dan menekan tombol bin, tapi alangkah lebih baiknya jika kita bisa menghitungnya sendiri, bukan begitu?
Sekarang kita telah siap untuk menghitung IP Address.
IP yang akan diteliti : 148.58.178.30 dengan Subnet Mask : 255.255.240.0
IP Adress 148.58.178.30 10010100.00111010.10110010.00011110
Subnet Mask 255.255.240.0 11111111.11111111.11110000.00000000
Hasil yang didapat dari perhitungan subnet mask adalah networkID, hostID dan jumlah host dalam 1 network, broadcasted maka didapat :

Network Addr 148.58.176.0 10010100.00111010.10110000.00000000
Broadcast Addr 148.58.191.255 10010100.00111010.10111111.11111111

Cara mendapatkan network address : lihat hasil biner IP address dan subnet mask, abaikan semua nilai 1 pada subnetmask, focus pada yg bernilai 0 dan ganti semua nilai IP address dengan nilai subnetmask yang bernilai 0, sehingga didapat nilai network 10010100.00111010.10110000.00000000 (atau 148.58.176.0 setelah di decimalkan)
Cara mendapatkan broadcast address : lihat hasil biner IP address dan subnet mask, focus pada subnetmask, balikkan semua nilai subnetmask dr 1 menjadi 0 maupun 0 menjadi 1.sehingga didapat 00000000.00000000.00001111.11111111.hasilnya :
IP Adress 148.58.178.30 : 10010100.00111010.10110010.00011110
Subnet Mask : 00000000.00000000.00001111.11111111

Abaikan semua nilai 0 pada subnetmask, fokus pada nilai 1. ganti nilai IP address dengan nilai 1 pada subnet mask! Dan didapat :
10010100.00111010.10111111.11111111
Atau bila di desimalkan nilainya 148.58.191.255

Kamis, 15 Maret 2018

Management Bandwidth ( membagi bandwidth )

Posted by Setiadyadi 02.29, under , | 1 comment

Masalah koneksi yang kerap kali terjadi pada warnet atau perkantoran yang baru saja di buka adalah karena akses internet satu komputer dengan komputer yang lain berbeda. Dikarenakan tidak adanya batasan pemakaian untuk masing masing komputer atau device lain seperti laptop, PDA, blackberry dan lainnya. Sehingga misalkan ada salah satu computer yang melakukan akses yang membutuhkan bandwith besar, semua bandwith yang tersedia ( misalkan kita berlangganan bandwith 512 Kbps) akan tersedot/terpakai oleh computer tersebut, sehingga apabila ada komputer atau device lain yang akan menggunakanm internet juga, layanan koneksi yang ia dapatkan akan terasa sangan minim/lambat di karenakan bandwidth yang tersedia sdudah terpakai full.d
Untuk mengatasi masalah tersebut kita bisa menggunakan alat untuk mengatur / membagi bandwidth, yang biasa kita kenal dengan sebutan “ management bandwidth “. Dengan management bandwith, apabila terdapat beberapa computer yang terkoneksi menjadi satu jaringan (misalakan berlangganan bandwith 512 Kbps, pada suatu waktu ada computer1 yang menggunakan internet, dan lainnya tidak ada pemakaian, maka Komputer1 yang sedang aktif internet tersebut akan mendapatkan bandwith maximal (512 Kbps) , lalu ada komputer2 yang memakai akses internet bersmaan dengan computer1, maka bandwith akan di bagi menjadi dua dengan sama rata (512/2 Kbps = @256 kbps), dan begitu juga untuk selanjutnya.
Disini saya akan mengulas langkah-langkah dalam pembagian bandwidth dengan menggunakan referensi dari Mikrotik OS yang agan2 sudah instal di PC.
contoh topologi
Ada beberapa cara yang bisa digunakan, salah satu nya dengan menandai paket dan membagi paket berdasarkan tanda (packet-mark) yang telah dibuat atau lebih lebih di sebut ” MANGLE”.
Mark all packets with packet-mark all
(Tandai semua paket dengan paket- Mark all)
Command:
/ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=all
passthrough=no


Setup two PCQ queue types – one for download and one for upload. dst-address is classifier for user’s download traffic, src-address for upload traffic
(Setup dua jenis pcq antrian - satu untuk download dan satu untuk upload. dst-address adalah classifier untuk lalu lintas download pengguna, src-address untuk upload traffic)
Disini saya asumsikan pembagian bandwidth, 64 kbps untuk download dan 32 kbps untuk upload.
Command:
/queue type add name="PCQ_download" kind=pcq pcq-rate=64000 pcq-classifier=dst-address
/queue type add name="PCQ_upload" kind=pcq pcq-rate=32000 pcq-classifier=src-address
Finally, two queue rules are required, one for download and one for upload.
(Terakhir, dua aturan antrian yang diperlukan, satu untuk download dan satu untuk upload)
Command:
/queue tree add parent=global-in queue=PCQ_download packet-mark=all
/queue tree add parent=global-out queue=PCQ_upload packet-mark=all

Selasa, 30 Januari 2018

Flooding

Posted by Setiadyadi 22.54, under , | 2 comments

Dalam perbincangan mengenai masalah – masalah yang sering terdapat di dalam jaringan, kita mungkin pernah mendengar istilah flooding. Memang kata itu cukup membuat kita kesal apabila kita yang mengalaminya.

Apakah flooding itu?,
Flooding dalam lingkup jaringan Komputer adalah sebuah situasi dimana terdapat ip yang membuat jalur bandwidth yang kita miliki terbanjiri atau penuh sehingga proses pengiriman field atau data menjadi sangat terganggu dan sering kita bilang dengan “Lemot”. Ketika kita berinternet,, internet yang kita akses akan sangat terasa lambatnya dan membuat kita seringkali kesal. koneksipun sering putus-putus dan bahkan time out (putus sama sekali).


Biasanya untuk melihat apakah kita mendapati masalah flooding itu sedang terjadi pada jaringan kita atau tidak. Cara tersimple adalah dengan melihat Led pada Ethernet port yang terdapat pada PC/Hub/Router yang kita miliki. apabila setelah di sambungkan dengan kabel Led tersebut menyala-redup (nge-blink) dengan cepat, besar kemungkinan memang sedang terdapat flooding pada koneksi di port tersebut. Solusi untuk lebih meyakinkan, apakah sumber flooding dari port tersebut atau bukan, kita buka MRTG (grafik traffic bandwidth), kita lihat traffic pada jaringan yang kita miliki. setelah termonitoring , kita coba lepas / cabut RJ45 pada port yang sebelumnya kita curigai terjangkit flooding. Sambil kita lihat pada MRTG, apabila setelah di cabut kondisi bandwidth pada jaringah kita normal kembali, berarti mamang sumber flooding dari port tersebut.

Mungkin untuk saat ini begitulah informasi yang dapat saya share kepada agan agan sekalian. Semoga bermanfaat :D